Senin, 03 November 2014

Kemacetan di Ibukota

   
 Macet di ibukota ini sudah menjadi hal biasa di pandangan kita setiap hari. banyaknya kendaraan yang memenuhi jalanan ibukota ini pun sudah tidak ada batasnya lagi seperti sepeda motor, mobil dan angkutan umum lainnya. Terlebih lagi sepeda motor yang jumlahnya sudah tidak terkira. Kemacetan ini menyebabkan transportasi umum seperti busway yang katanya bisa meminimalisir waktu dan tidak terkena macet dengan jalur tersendirinya seperti kereta, ikut kena dampaknya karena jalur yang dilalui busway itu dilewatin kendaraan yang lain layaknya jalan umum bersama. Beberapa cara dilakukan oleh pemerintah untuk menindak tegas pengguna jalan yang melanggar jalur busway dari penilangan ataupun membuat portal di jalur busway. Namun cara itu tidak efektif untuk menetralisir jalur busway, masih banyak yang tetap melanggar peraturan itu dan melewati jalur busway. Mungkin ada satu cara agar kendaraan tidak melalui jalur busway, kenapa tidak dituliskan saja dipembatas busway itu dituliskan "Batas Suci" seperti di masjid-masjid? pengguna jalan pasti enggan untuk melewati pembatas busway itu hehehe engga deng itu hanya bercanda ko ;)
    Lalu bagaimana kita bisa mengatasi hal kemacetan di ibukota ini, menurut pandangan saya ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan seperti 
  
  a. Mencabut BBM bersubsidi
        Ya mencabut bbm bersubsidi di ibukota ini mungkin bisa untuk mengurangi kemacetan ini karena apabila subsidi bbm tersebut dicabut maka harga bbm itu pun akan naik drastis. Jadi masyarakat enggan untuk memilih naik kendaraan pribadi.Pencabutan ini hanya berlaku untuk kendaraan pribadi sedangkan transportasi umum dibiarkan tetap disubsidi karena kalau tidak tarif yang akan diberlakukan pada transportasi umum akan melonjak naik. Satu lagi, pencabutan bbm bersubsidi itu dilakukan secara bertahap apabila tidak bertahap, mungkin hal hal yang tidak kita inginkan akan terjadi.

 b. Peraturan lebih ditegaskan
      Ya peraturan lebih ditegaskan mungkin yang lebih ditegaskan lebih tertuju ke denda dari peraturan itu. Denda yang mungkin membuat nyaman para pengguna jalan tetap melewati jalur busway dengan tenangnya walaupun sudah jelas-jelas ada peraturan tentang melewati jalur busway.
Apabila dendanya dinaikkan secara drastis mungkin masyarakat juga enggan melewati jalur busway karena tau apabila dendanya itu sangat mahal sekali. Juga cara penilangannya lebih tegas, kalau bisa apabila ada pelanggar yang melewati jalur busway, kendaraan yang melewati jalur busway dibawa paksa ke kantor polisi jangan hanya ditilang dengan sebuah kertas karena ada satu kasus ada seseorang yang sudah ditilang lebih dari dua kali dan didompetnya ada beberapa surat tilang yang belum diselesaikan di pengadilan.
   
 c. Tingkatkan kenyamanan transportasi umum
        Ya kenyamanan transpotasi umum itu juga sangat penting. banyak yang mengeluhkan kenyamanan yang ada didalam transportasi umum sehingga mereka beralih menggunakan kendaraan pribadi. Membeli motor juga sangat mudah hanya dengan beberapa ratus ribu sudah bisa membawa motor menjadi hak milik dengan sistem kredit. jadi jangan heran kalau kendaraan umum seperti motor jumlahnya banyak sekali di ibukota ini. satu lagi yang mungkin tidak ada hasilnya seperti penjualan mobil murah katanya mobil mobil itu dijual untuk masyarakat menengah ke bawah tapi malah kalangan atas yang lebih banyak membelinya. Masyarakat menengah kebawah juga mana mungkin bisa beli mobil walaupun dikategorikan murah pada kenyataannya untuk hidup sehari-hari saja mereka harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ya ini mungkin dengan meningkatkan kenyamanan transportasi umum bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi pindah ke kendaraan umum.
   
 d. Kebijakan Electoronic Road Pricing(ERP)      
       Jalan berbayar elektronik atau dalam bahasa Inggrisnya electronic road pricing (ERP) adalah pungutan untuk jalan di tempat-tempat tertentu dengan cara membayar secara elektronik. Tempat dilakukannya pungutan jalan biasa disebut restricted area. Bila menggunakan kendaraan, setiap kali melewati restricted area tersebut pengguna kendaraan harus membayar.Di beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Inggris pengadaan jalan berbayar ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan ke kendaraan umum. Ketiga negara itu telah sukses menekan jumlah pengguna kendaraan pribadi. Sistem jalan berbayar elektronik ini rencananya juga akan diterapkan di Jakarta untuk mengurangi kemacetan.
 e. Mass Rapid Transit (MRT)
     Mass Rapid Transit, Yaa transportasi umum ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di ibukota ini dengan fasilitas yang disediakan. Dengan jalur layang tersendiri dan fasilitas yang nyaman bisa mengalihkan perhatian pengguna jalan untuk lebih memilih transportasi umum ini daripada mereka menggunakan kendaraan pribadi yang setiap harinya terkena macet. Dengan adanya MRT ini mungkin bisa mengefisiensi waktu sama seperti kereta yang kita ketahui. tapi satu hal yang harus diperhatikan yaitu kapasitas dari MRT itu, seperti halnya kereta. setiap pagi pasti selalu ramai di setiap gerbong kereta. harus desak-desakan di dalam kereta demi mengejar waktu. mungkin bisa dikatakan tidak nyaman lagi tapi mau bagaimana lagi? hanya kereta lah yang bisa efektif untuk mengefisiensi waktu yang ditempuh sehingga para penumpang rela berdesak-desakan. Mungkin bisa diefektifkan lagi agar membuat para penumpang nyaman dengan.
      Itu mungkin beberapa cara menurut saya untuk mengurangi kemacetan di ibukota tercinta kita ini. apabila ada kata-kata yang salah mohon dimaafkan ;)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar